Tren Suku Bunga Masih Tinggi

jpnn.com - JAKARTA - Ketatnya likuiditas masih memicu tingginya suku bunga simpananan perbankan. Merujuk survei perbankan Bank Indonesia (BI), perbankan memperkirakan tingkat cost of fund (biaya dana/CoF) dan cost of loanable fund (biaya dana yang dioperasionalkan/CoLF) pada tahun ini rata-rata mengalami kenaikan masing-masing 41 basis poin (bps) dan 22 bps dibandingkan 2013.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menjelaskan, kenaikan biaya dana tersebut diprediksi ikut mengerek suku bunga kredit. "Misalnya suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi yang naik masing-masing 7 bps dan 77 bps. Sementara kredit konsumsi naik sebesar 54 bps," jelasnya.
Sementara itu, rata-rata spread antara suku bunga dana rupiah dengan suku bunga kredit pada 2014 diperkirakan mencapai 6,9 persen untuk kredit modal kerja. Berikutnya kredit investasi dan konsumsi masing-masing 6,78 persen dan 8,28 persen. "Spread KPR atau KPA dan KKB masing-masing diperkirakan sebesar 6,05 persen dan 7,68 persen," paparnya.
Pertumbuhan kredit sendiri per triwulan pertama 2014 mengalami pelemahan. Seperti polanya, perbankan cenderung menurunkan target pemberian kredit pada awal tahun. “Ini lantaran kebutuhan pembiayaan yang belum begitu besar, baik oleh nasabah perusahaan maupun rumah tangga," jelasnya.
Rata-rata pemberian kredit baru pada kuartal pertama tahun ini diperkirakan menurun sebesar 3,4 persen qtq (quarter to quarter). Sedangkan pertumbuhan outstanding kredit kuartal satu 2014 dibandingkan posisi Desember 2013 diperkirakan tumbuh sebesar 4,4 persen.
Diprediksi, perlambatan pertumbuhan kredit diperkirakan berlanjut pada 2014. Kalangan perbankan memperkirakan pertumbuhan kredit menjadi 19,1 persen yoy (year on year), melambat dibandingkan perkiraan pertumbuhan kredit 2013 sebesar 20,8 persen yoy. "Pertimbangan perbankan untuk memperlambat pertumbuhan kredit ini karena tren pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan suku bunga kredit," paparnya. (Gal)
JAKARTA - Ketatnya likuiditas masih memicu tingginya suku bunga simpananan perbankan. Merujuk survei perbankan Bank Indonesia (BI), perbankan memperkirakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peredaran Rokok Polos Gerus Penerimaan Negara, Komisi XI DPR Berkomitmen Lakukan Hal Ini
- Tanggapi Santai Perang Tarif AS vs China, Bahlil: Ini Bukan Seperti Dunia Mau Berakhir
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Bulog Mojokerto Catat Serapan Gabah & Beras Tertinggi se-Jatim, Kodim 0815 Beri Apresiasi
- ICS Compute Luncurkan Secure Saver Edge, Solusi CDN Revolusioner
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy