Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat

Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat
Perwakilan dari Trend Asia, band LAS!, serta warga adat Dayak Kualan saat mengunjungi salah satu kawasan deforestasi di Kualan Hilir, Kalimantan Barat. Foto: Dok. Trend Asia

jpnn.com, KETAPANG - Proyek biomassa kayu yang dianggap bagian dari transisi energi bersih justru dinilai menimbulkan deforestasi, menghancurkan lingkungan, dan memperburuk krisis iklim.

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi bertajuk No Music On A Dead Planet, yang dihadiri perwakilan dari Trend Asia, band LAS!, Walhi, aktivis lingkungan, komunitas, penggemar, media, dan lainnya di Ketapang, Kalimantan Barat baru-baru ini.

"Kalimantan Barat telah bertahun-tahun didera oleh kerusakan lingkungan oleh pertambangan, perkebunan, dan industri perkayuan. Kini ancamannya ditambah oleh kayu energi, yang bahkan dihiasi dengan klaim transisi ‘energi bersih’,” kata Bayu Maulana, juru kampanye energi Trend Asia.

Diskusi menyoroti langkah pemerintah merencanakan penggunaan kayu sebagai bahan bakar oplosan dalam PLTU batu bara dalam proses co-firing yang disebut mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pemerintah bahkan punya rencana ambisius dengan porsi 10 persen di seluruh Indonesia. Namun pada kenyataannya, kebutuhan lahan masif yang ditimbulkan memunculkan
risiko deforestasi, bencana lingkungan, dan konflik lahan dalam skala masif.

Dalam riset 'Ancaman Deforestasi Tanaman Energi' Trend Asia menunjukkan bahwa penggunaan lahan dibutuhkan hingga 2,3 juta hektare atau 33 kali luas Jakarta untuk memproduksi bahan bakar kayu co-firing 10 persen di seluruh PLTU Indonesia. Jumlah itu mustahil dipenuhi tanpa konflik lahan dan deforestasi.

"Di Kualan Hilir, kami baru menyaksikan deforestasi masif yang diduga dilakukan oleh PT Mayawana Persada. Sejak 2021 hingga 2023 saja mereka menimbulkan deforestasi 33 ribu hektare. Dalam proses ini mereka menghancurkan keragaman hayati dan merampas lahan masyarakat adat dengan perusakan paksa, kriminalisasi, dan intimidasi," jelas Bayu Maulana.

“Dengan meluasnya pengembangan kayu biomassa untuk listrik, praktik semacam ini akan semakin marak terjadi," sambungnya.

Diskusi No Music On A Dead Planet menyoroti kerusakan lingkungan dan ancaman deforestasi di Kalimantan Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News