Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat

Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat
Perwakilan dari Trend Asia, band LAS!, serta warga adat Dayak Kualan saat mengunjungi salah satu kawasan deforestasi di Kualan Hilir, Kalimantan Barat. Foto: Dok. Trend Asia

Adapun status biomassa kayu sebagai sumber energi netral karbon juga masih dipertanyakan.

Trend Asia melalui riset Adu Klaim Menurunkan Emisi menemukan bahwa ketika melibatkan deforestasi, pembakaran kayu untuk listrik akan menimbulkan utang karbon yang memakan waktu puluhan tahun untuk dilunasi.

Penelitian Trend Asia menemukan bahwa proses produksi kayu tersebut akan menghasilkan net emisi 26,48 juta ton emisi karbon.

Direktur Eksekutif Walhi Kalbar Hendrikus Adam mengatakan pemerintah Indonesia memiliki komitmen menekan laju emisi karbon, namun dalam perjalanannya menjadi terkesan ambigu.

Sebab, banyak wilayah hutan dan lahan gambut yang seharusnya dilindungi, malah diberikan kepada sejumlah perusahaan perkebunan dan pertambangan untuk dibabat, hanya karena dalih mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, adanya rencana pembangunan PLTN yang jelas-jelas akan berdampak besar bagi lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat.

"Saya rasa ini harus menjadi perhatian bersama, untuk meluruskan komitmen awal pemerintah terhadap lingkungan," beber Adam.

Sementara itu, Lead Training Lembaga Gemawan, Arniyanti Arni mengatakan dalam menyikapi isu lingkungan, NGO (organisasi non-pemerintah) yang fokus di bidang ini harus memanfaatkan teknologi dalam menjalankan program kerjanya.

Diskusi No Music On A Dead Planet menyoroti kerusakan lingkungan dan ancaman deforestasi di Kalimantan Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News