Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini
jpnn.com, KALIMANTAN BARAT - Pertambangan dan smelter bauksit yang mengepung Sungai Kapuas diduga menjadi sumber pencemaran sungai terpanjang di Indonesia tersebut.
Dari laporan Trend Asia, di sepanjang wilayah pesisir Sungai Kapuas di Kecamatan Tayan Hilir, Kalimantan Barat, terdapat tumpukan bauksit hasil pertambangan PT Aneka Tambang (Antam), PT Bintang Tayan Mineral, PT Kapuas Bara Mineral yang menggunung.
Air yang berlumpur akibat limbah pertambangan menyebabkan gatal-gatal, sebab Sungai Kapuas masih menjadi sumber air utama yang digunakan warga untuk membersihkan diri hingga mencuci pakaian.
Selain itu, hasil tangkapan, seperti ikan dan udang makin sedikit hingga mempengaruhi sumber ekonomi nelayan.
Kerusakan lingkungan yang berdampak pada kesehatan dan pendapatan warga akan makin mengancam dan berlipat ganda sebab hilirisasi bauksit sedang gencar didorong oleh pemerintah.
Hal tersebut disampaikan dalam rangkaian kampanye kreatif kolaborasi antara Trend Asia, Link-Ar Borneo, dan LAS!, band asal Pontianak yang tergabung dalam koalisi No Music on A Dead Planet.
Link-Ar Borneo merupakan sebuah lembaga riset, advokasi, dan pemberdayaan petani, masyarakat adat serta buruh di perkebunan sawit dan kayu serta pertambangan.
Pertambangan dan smelter bauksit yang mengepung Sungai Kapuas diduga menjadi sumber pencemaran sungai terpanjang di Indonesia tersebut.
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat
- LAS! Lebih Kalem dalam Album Ketiga
- MIND ID Jadi Arsitektur Hilirisasi Mineral Pertambangan Nasional