Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini

Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini
Kegiatan susur sungai yang dilakukan Trend Asia, Link-Ar Borneo, dan LAS! untuk melihat aktivitas industri ekstraktif pertambangan bauksit di Tayan. Foto: Dok. Trend Asia

"Udang galah yang berukuran besar dan beberapa jenis ikan juga sudah semakin sulit ditemukan. Hal ini tidak hanya terjadi di Sungai Kapuas, tetapi merambah ke beberapa anak sungai di Tayan. Kerusakan lingkungan juga diakibatkan oleh kebobolan washing plant atau pengolahan bauksit," kata Ahmad Syukri dalam keterangan resmi, Senin (30/9).

"Di sini juga ada izin penambangan pasir sungai yang dikirim ke Marunda, Jakarta Utara. Kalau melihat di peta, Tayan sudah diisi untuk blok pertambangan, perkebunan sawit, dan pabrik untuk mengolah CPO dan CPKO. Jadi kerusakan di Tayan ini sangat parah dan berdampak besar untuk masyarakat," sambungnya.

Dari laporan Trend Asia, PT Bintang Tayan Mineral memiliki konsesi pertambangan 1.028 hektare dan PT Kapuas Bara Mineral dengan konsesi seluas 9.245 hektare.

Sementara itu, PT Antam memiliki IUP seluas 34.360 hektare, hasil pertambangan bauksitnya diolah oleh anak perusahaannya, PT Indonesia Chemical Alumina.

Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini

Kondisi Sungai Kapuas yang makin tercemar membuat personel band asal Pontianak, LAS! turut prihatin.

Vokalis LAS!, Bob Gloriaus menilai Sungai Kapuas menyimpan banyak potensi untuk ekowisata yang seharusnya bisa menjadi peluang ekonomi hijau baru.

"Tetapi, hal itu tidak terlihat hari ini. Di tepian sungai kita juga melihat rumah sederhana penduduk yang bisa kita indikasikan kegiatan pertambangan tidak berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Buangan limbah ke sungai hingga kehadiran pabrik di sekitar Kapuas juga merenggut hak asasi mereka untuk menghirup udara bersih, belum lagi sumber pangan dari sungai juga sudah tercemar," jelas Bob Gloriaus.

Pertambangan dan smelter bauksit yang mengepung Sungai Kapuas diduga menjadi sumber pencemaran sungai terpanjang di Indonesia tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News