Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini

Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini
Kegiatan susur sungai yang dilakukan Trend Asia, Link-Ar Borneo, dan LAS! untuk melihat aktivitas industri ekstraktif pertambangan bauksit di Tayan. Foto: Dok. Trend Asia

"Perlu ada kajian yang meneliti kadar pencemaran sungai di sini dan apakah ikan-ikan masih layak untuk dikonsumsi masyarakat," lanjutnya setelah mengikuti kegiatan susur sungai untuk melihat aktivitas industri ekstraktif pertambangan bauksit di Tayan.

Arko Tarigan, Juru Kampanye Trend Asia menyatakan dalam skema transisi energi, mineral kritis seperti bauksit masuk melalui produksi kendaraan listrik yang dikenal sebagai kendaraan hijau rendah emisi.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar untuk membangun ekosistem produksi kendaraan listrik. Ketika nikel yang banyak tersimpan di Sulawesi dan Maluku disasar untuk menjadi salah satu komponen baterai kendaraan listrik, bauksit juga diperuntukkan komponen baterai dan kerangka badan kendaraan listrik.

Walaupun gas buang dari kendaraan listrik memang rendah, tetapi meninggalkan jejak-jejak kotor di wilayah industri pertambangan mineral. Belum lagi sumber listrik untuk mengisi daya kendaraan tersebut masih berasal dari energi kotor batubara.

Demi menyokong terciptanya ekosistem kendaraan listrik tersebut, pemerintah menggencarkan skema hilirisasi mineral yang digadang-gadang untuk meningkatkan perekonomian negara.

Melalui hilirisasi tersebut, Presiden Joko Widodo menginginkan alur produksi kendaraan listrik yang saling terintegrasi.

Saat ini skema hilirisasi nikel telah berjalan, tetapi penuh catatan hitam, sebab menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan dan kasus kecelakaan kerja yang berulang kali terjadi tanpa tanggung jawab dari pemerintah maupun perusahaan di wilayah industri nikel.

"Hilirisasi yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia apakah memberikan dampak baik untuk warga di sekitar area pertambangan atau sekadar dinikmati oleh segelintir pihak saja? Pencemaran yang terjadi mengindikasikan pertambangan memberikan kesengsaraan, sedangkan manusia membutuhkan air, udara, dan tanah yang bersih untuk hidup. Apakah hilirisasi yang dijanjikan ini menjadi solusi untuk transisi energi?" ucap Arko Tarigan.

Pertambangan dan smelter bauksit yang mengepung Sungai Kapuas diduga menjadi sumber pencemaran sungai terpanjang di Indonesia tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News