Tri Dianto Batal Ambil Uang 1 Miliar Sitaan KPK
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cilacap, Tri Dianto hari ini (15/11) menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat diperiksa, ia berniat mengambil uang Rp 1 miliar yang diklaim sebagai uang kas organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Uang Rp 1 miliar itu disita KPK ketika melakukan penggeledahan di rumah istri mantan Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila, Selasa (12/11) lalu. "Jadi tadi saya masuk itu, saya tidak mau diperiksa dulu. Tapi saya ingin ketemu dengan pimpinan KPK karena saya ingin uang kas milik PPI yang disita oleh KPK itu," kata Tri usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Jumat (15/11).
Namun, keinginan Tri tidak terealisasi karena ada mekanisme yang harus ditempuh untuk mengambil uang sitaan KPK. "Mekanismenya kalau untuk mengambil dana itu sudah disita oleh KPK harus mengajukan gugatan. Itu masukan dari penyidik," katanya.
Hanya saja, pria yang dikenal sebagai loyalis Anas itu mengaku masih pikir-pikir untuk mengajukan gugatan. "Nanti seterusnya gimana akan dipikirkan lah," kata Tri.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, uang Rp 1 miliar yang disita di rumah Athiyyah merupakan milik pribadi. "Uang ini ditemukan dalam tas di lemari, terletak di rumah pribadi di lantai 2 di kamar pribadi, lemari pribadi," kata Johan di KPK, Jakarta, Rabu (13/11).
Johan menjelaskan, uang itu disita karena diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pembangunan sarana dan prasarana proyek Hambalang dengan tersangka Direktur Utama PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso. "Uang ini diduga berkaitan dengan kasus yang sedang kita sidik," ujarnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cilacap, Tri Dianto hari ini (15/11) menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Sita Rubicon hingga Landrover dari Rumah Ketum PP Japto
- Bea Cukai Tembilahan Mengagalkan Pengiriman 30 Kg Sisik Tenggiling di Perairan Sapat
- Periksa Kantor PUPR dan Sekda Banyuasin, Tim Pidsus Kejati Sumsel Sita 2 Barang Ini
- Guntur Romli Sebut KPK Lakukan Manipulasi di Kasus Hasto
- Lestarikan Budaya Indonesia, AdMedika Dukung Sanggar Sobokartti Semarang
- Tinjau PSN PIK2, Mahasiswa Sebut Isu Negatif Tidak Sesuai Fakta