Tri Handoko Buka Suara soal Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko buka suara soal dua peneliti lembaganya yang mengusik Muhammadiyah soal perbedaan penetapan 1 Syawal.
Kedua peneliti itu ialah Thomas Djamauluddin dan anak buahnya AP Hasanuddin. nama terakhir bahkan melontarkan ancaman melalui media sosial bakal membunuh warga Muhammadiyah.
Handoko pun mengimbau publik tak terpancing dengan isu yang beredar terkait komentar viral pakar astronomi BRIN di media sosial mengenai perbedaan penetapan Lebaran 2023.
Dia menyayangkan hal itu dan segera melakukan pengecekan terhadap internal BRIN.
"Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN," ujar Handoko dalam keterangan di Jakarta, Senin (24/4).
Dia menerangkan jika penulis komentar itu dipastikan aparatur sipil negara BRIN, maka sesuai regulasi yang berlaku, lembaganya akan memproses melalui Majelis Etik ASN.
Setelah itu, dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021.
Hingga kinii tangkapan layar komentar pakar astronomi BRIN itu kian merebak setelah konten yang serupa juga diperbincangkan melalui platform media sosial Twitter. Bahkan, isu ini telah masuk tren di Indonesia.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko buka suara soal penelitinya ancam bunuh warga Muhammadiyah gegara kisruh perbedaan penetapan 1 Syawal.
- Seusai Bunuh Kekasihnya, Pria di Serang Mutilasi Korban, Motif Terungkap
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Kasus Oknum TNI AL Bunuh Juwita, 4 Saksi Dilindungi LPSK
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Suami Bunuh Istri di Bengkalis Seusai Cekcok Gadai Hp