Trimedya Sebut Polisi Tak Terbuka Soal Barang Bukti Penembakan Brigadir J, Senjata & Proyektil
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mempertanyakan transparansi kepolisian dalam mengungkap kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Sebab, Trimedya menganggap polisi tidak mau membuka hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus yang melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E tersebut.
"Kan, enggak pernah dikasih tahu olah TKP seperti apa," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu kepada wartawan, Sabtu (16/7).
Trimedya juga merasa polisi tidak mau terbuka tentang barang bukti dari kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu.
Misalnya, polisi tidak mau mengungkap foto senjata hingga proyektil dari kasus baku tembak.
Langkah itu, kata dia, berbeda saat polisi mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba yang mau terbuka memamerkan barang bukti.
"Ini sampai kini enggak dikasih tahu senjatanya, enggak diperlihatkan, kan," ujar Trimedya.
Namun, pendiri Serikat Pengacara Indonesia (SPI) itu masih percaya kepolisian mau terbuka mengungkap kasus baku tembak.
Trimedya juga merasa polisi tidak mau terbuka tentang barang bukti dari kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu.
- Perkembangan Terbaru Kasus Polisi Tembak Polisi
- Berkas Kasus Polisi Tembak Polisi Dilimpahkan ke Kejaksaan
- Soal Putusan Kasasi Ferdy Sambo, Mahfud MD: Mudah-mudahan Tidak Ada Kongkalikong Lagi
- Ini yang Terjadi saat Sidang Tertutup Perkara Ferdy Sambo di MA, Vonis Mati pun Berubah
- Permintaan Keluarga Anggota Densus 88 yang Ditembak Mati Rekannya
- Kasus Tewasnya Bripda IDF Harus Diusut Secara Transparan