Trio Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Komnas KIPI Lakukan Investigasi

jpnn.com, JAKARTA - Trio Fauqi Virdaus (22) meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi AstraZeneca pada Rabu (5/5).
Pemuda asal Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang bekerja di Pegadaian itu meninggal sehari setelah melakukan vaksinasi, Kamis (6/5).
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang menguji sterilitas dan toksisitas vaksin AstraZeneca untuk membuktikan pengaruh imunisasi terhadap wafatnya Trio.
"Sekarang sedang diuji vaksinnya dari segi sterilitas dan toksisitas, apakah vaksin yang disuntikkan itu steril atau tidak. Kami juga cek apakah ada kandungan toksisitasnya atau tidak," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari, Minggu (16/5).
Toksisitas adalah sifat suatu zat yang merusak bila dipaparkan terhadap struktur organisme, seperti sel atau organ tubuh.
Sementara sterilitas diuji untuk mengetahui apakah vaksin tersebut bersih dari kuman atau mikroorganisme lain.
Hindra mengatakan kajian terhadap kandungan vaksin itu sedang dilakukan oleh BPOM.
"Uji BPOM biasanya dua sampai tiga pekan. Itu meliputi toksisitas dan sterilitas," ujarnya.
Komnas KIPI bersama BPOM sedang menguji sterilitas dan toksisitas vaksin AstraZeneca untuk membuktikan pengaruh imunisasi terhadap wafatnya Trio Fauqi Virdaus.
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat