Triple Seto

Oleh Dahlan Iskan

Triple Seto
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto. Foto: Disway

Bukan hanya soal tenaga kerja yang mengesankan Seto. Juga perlakuan pada karyawan mereka.  "Semua karyawan disediakan asrama dan makan. Tiga kali sehari. Termasuk untuk keluarga. Semua," ujar Seto.

Ia diajak keliling asrama itu. Melongok ke dalam kamar. Tipe 30 m2. Untuk dua orang.

Yang seperti itu tidak hanya di Ningbo. Di perusahaannya yang di Vietnam dan Kamboja pun sama. Pun yang di Jawa Barat nanti.

"Saya pun bertanya kepada sang chairman: kenapa melakukan itu  semua. Bukankah akan menambah biaya produksi?" ujar Seto.

"Beliau menjawab bahwa karyawan adalah prioritas pertama mereka. Jika karyawan senang maka mereka akan berkontribusi besar buat perusahaan," ujar Seto mengutip jawaban sang chairman.

Seto pun membaca laporan laba rugi perusahaan tersebut. Bisa dipercaya. Ini perusahaan publik. Listed di HKSE, pasar modal Hong Kong.

"Net profit marginnya sekitar 14 persen. Luar biasa untuk perusahaan tekstil," ujar Seto.

Malam itu Seto melewatkan malam di Ningbo. Pagi-pagi terbang ke lebih selatan:

Anda sudah tahu Seto, yang namanya top saat berpolemik dengan ekonom terkemuka yang juga seniornya di Universitas IndonesiaL Faisal Basri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News