Tripoli Jatuh, Kadhafi Sembunyi

Tiga Anaknya Ditahan

Tripoli Jatuh, Kadhafi Sembunyi
Muammar Kadhafi dalam pidato televisi pada 22 Februari 2011 menolak pengunduran diri. foto: AFP
Kadhafi dan sisa pasukannya yang setia di bawah pimpinan putra termudanya, Khamis, hanya bertahan di seperlima wilayah kota yang terletak di tepi Laut Mediterania tersebut. Yakni, di sebelah barat daya yang meng-cover kompleks kediaman Kadhafi, Bab al-Aziziya, dan hotel terkenal di kota itu, Hotel Rixos.

Pertempuran sengit masih terjadi hingga tadi malam WIB. Gerak pasukan pemberontak dihadang sniper dan tank yang dikerahkan dari kompleks Bab al-Aziziya. Tapi, perlawanan itu diperkirakan tak bertahan lama. Dalam hitungan beberapa jam, pemberontak, tampaknya, bakal bisa menguasai wilayah tersisa dari Tripoli tersebut.

"Setelah empat jam dalam kondisi tenang menyusul selebrasi jalanan (merayakan jatuhnya Kadhafi), tiba-tiba muncul tank dan truk pikap mengangkut tentara bersenjata berat dari Bab al-Aziziya dan mulai melepaskan tembakan ke arah Assarin Street serta wilayah al-Khalifa. Mereka menembak secara acak ke segala penjuru tiap kali ada tembakan balasan," ujar Nouri Echtiwi, juru bicara pemberontak, sebagaimana dikutip Daily Mail.

Tapi, di ujung kekuasaannya itu, hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti keberadaan Kadhafi yang absen dari muka publik sejak 12 Juni lalu. Sehari sebelumnya, beredar kabar bahwa dia telah melarikan diri ke Tunisia bersama dua putranya, Mu"tasm dan Hannibal.

TRIPOLI - Revolusi Arab yang berkobar sejak akhir tahun lalu memakan korban satu diktator lagi. Setelah Zine El Abidin Ben Ali di Tunisia dan Hosni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News