Tristan Alif Naufal yang Dijuluki Messi dari Indonesia
Tawaran Jadi Bintang Iklan Ditolak Orang Tua
Sabtu, 31 Maret 2012 – 00:13 WIB
Jika Tristan berhasil, latihan lantas ditingkatkan hingga 30 kali. Begitu seterusnya. Trik-trik tersebut diperoleh dari internet. Namun, tentu bukan perkara mudah mengajari anak berusia tujuh tahun. Sahat benar-benar harus ekstrasabar. Terutama jika Tristan mengeluh capek atau sudah mengalami perubahan mood. Jika sudah begitu, dia harus bisa mencari jalan untuk merayu Tristan agar mau melanjutkan latihan.
"Iming-imingnya cuma es krim. Kalau dia berhasil, saya belikan es krim. Kalau gagal, dia yang membelikan es krim. Tapi, Tristan nodong orang tuanya dulu," ujar Sahat, lantas tertawa.
Yang juga membantu mengembangkan bakat Tristan adalah dua akademi sepak bola milik dua klub besar Inggris, Arsenal (SSI Arsenal) dan Liverpool (International Football Academy and Soccer Schools). Tristan menjadi siswa di dua sekolah sepak bola tersebut sejak Juli 2011 dan mendapat beasiswa mulai tiga bulan kemudian.
Tapi, tercatat di dua akademi itu pula yang belakangan menimbulkan masalah. Ivan mengungkapkan, ada sedikit perselisihan antara IFAS dan SSI Arsenal.
Gara-gara video di YouTube yang memperlihatkan bakat istimewanya dalam mengolah bola, Tristan Alif Naufal kini jadi rebutan banyak pihak. Tengah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408