Triwulan Kedua, Ekonomi Tumbuh 5,64 Persen
jpnn.com - TERNATE – Ekonomi Maluku Utara mengalami pertumbuhan cukup pesat pada triwulan kedua 2016 secara year on year. Malut berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,64 persen.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode yang sama sebesar 5,18 persen. Kepala BPS Malut Misfaruddin mengatakan, pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha.
Kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi minus 9,85 persen.
”Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 27,88 persen, diikuti jasa keuangan dan asuransi sebesar 19,79 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,34 persen,” kata Misfaruddin.
Dia mengatakan, struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Malut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan kedua 2016 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Pertanian, kehutanan, perikanan perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor, dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masih mendominasi PDRB Malut.
Dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Malut triwulan kedua 2016 (y-on-y), administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,64 persen.
Diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 1,25 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan (0,70 persen).
TERNATE – Ekonomi Maluku Utara mengalami pertumbuhan cukup pesat pada triwulan kedua 2016 secara year on year. Malut berhasil membukukan pertumbuhan
- Terbitkan NPPBKC untuk PR Umi Kulsum, Begini Harapan Bea Cukai Probolinggo
- Bea Cukai Bandung Amankan 2,47 Juta Batang Rokok Tanpa Pita Cukai di Wilayah Ini
- Harga Emas Antam Hari Ini 31 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- United Tractors Kembali Tunjuk TIKI Sebagai Mitra Kurir
- Lanjutkan Capaian Kinerja 100 Hari Prabowo, Ketahanan Pangan & Pertumbuhan Ekonomi jadi Aspek Utama
- Billy Mambrasar Bicara Ancaman Krisis Pupuk Jika Produksi Gas Alam Stagnan