Triwulan Kedua, Perekonomian Kepri Semakin Membaik
jpnn.com - BATAM - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kepri mencatat ekonomi Kepulauan Riau tumbuh sebesar 5,40 persen pada triwulan kedua 2016, lebih tinggi dari triwulan pertama yang hanya mencapai 4,54 persen.
"Peningkatan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh 5,18 persen dan meningkat dari triwulan sebelumnya yakni 4,91 persen," ujar Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putera di Batam seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (3/9).
Gusti menjelaskan, peningkatan ekonomi Kepri ditopang oleh sisi permintaan yang dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga dan investasi dan sisi lapangan usaha yang dipengaruhi oleh peningkatan kinerja empat sektor ekonomi. Yakni industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, dan industri pertambangan.
"Konsumsi rumah tangga meningkat dari 6,30 persen menjadi 8,58 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh pencairan THR dan pembayaran gaji ke-13 dan 14," jelasnya lagi
Sedangkan dari investasi, BI mencatat pertumbuhan sebesar 8,63 persen dan ini dipacu oleh realisasi investasi bangunan. Namun sayangnya kinerja ekspor menurun. Yakni hanya 2,61 persen pada triwulan kedua 2016 atau melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,17 persen. Sedangkan impor menguat sebesar 7,29 persen menguat dari triwulan pertama 2016 yang mencapai 0,54 persen.
"Impor yang menguat bukan pertanda bagus. Artinya banyak industri yang mengimpor bahan baku, dan jika suatu saat kurs rupiah melemah, maka dampaknya akan berat," jelasnya.
Kemudian Gusti menjelaskan dari sisi lapangan usaha, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan dan konstruksi menjadi pendorong utama penguatan ekonomi Kepri.
Sektor industri pengolahan dan konstruksi masing-masing tumbuh 5,13 persen dan 4,4 persen lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,13 persen dan 0,31 persen.
BATAM - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kepri mencatat ekonomi Kepulauan Riau tumbuh sebesar 5,40 persen pada triwulan kedua 2016, lebih tinggi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru