Trofi Juara di Depan Mata

Langsung Fokus Hadapi Malaysia

Trofi Juara di Depan Mata
Selebrasi Christian Gonzales (kanan) usai menjebol gawang Filipina di semifinal AFF Suzuki CUP 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. 19 Desember 2010. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
Indonesia memiliki modal bagus untuk menghadapi Malaysia di babak puncak. Pecinta bola di tanah air tentu masih ingat bagaimana 1 Desember lalu. Saat itu, Firman Utina dkk menghajar tim negeri jiran itu dengan skor mencolok 5-1 di laga pembuka Piala AFF grup A di SUGBK. Usai pertandinagan, pelatih Indonesia Alfred Riedl mengaku senang Indonesia akhirnya bisa lolos ke partai final. "Sekarang kami langsung fokus kepada Malaysia," ujar Riedl dalam sesi jumpa pers. "Sebelum ini saya sama sekali belum memikirkan Malaysia. Saya hanya sempat melihat bagaimana melawan Vietnam lewat televisi," lanjut pelatih yang tetap pelit senyum meski tim besutannya sudah lolos final ini.

Meski di babak penyisihan grup lalu Indonesia berhasil menghajar" Malaysia dengan skor telak 5-1, Riedl menyatakan tidak mudah bagi timnya bisa mengulang kembali torehan membanggakan itu. Apalagi babak final harus dilakukan dengan home dan away."Saya kira peluangnya 50 : 50," tegas Riedl.

Mantan pemain dan pelatih timnas Austria ini menguangkapkan, melihat keseluruhan jalannya pertandingan di babak penyisihan grup lalu, sebetulnya skor 5-1 atas Malaysia agak ketinggian. Menurutnya skor 3-1 untuk Indonesia lebih pantas. Saat itu laga agak berimbang. "Tapi di final nanti jelas kami akan berusaha lebih baik lagi," bebernya.

Sementara itu, dalam pertandingan tadi malam, sesuai pernyataan Riedl sebelumnya, Indonesia langsung bermain menyerang sejak menit kick off dibunyikan wasit asal Bahrain, Ali Hasan Ebrahim Abdulnabi. Menghadapi Filipina tadi malam, tidak banyak perubahan yang dilakukan Riedl dalam skuadnya. Hanya Irfan Bachdim yang masih cedera otot paha yang diganti oleh striker muda lainnya, Yongki Aribowo. Ini adalah penampilan perdana Yongki di Piala AFF dan pemain depan Arema itu langsung dimainkan penuh.

JAKARTA - Sejarah ada di depan mata. Itu setelah Indonesia berpeluang besar meraih gelar Piala AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) untuk kali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News