Trofi Piala Dunia Mampir di Istana
Senin, 25 Januari 2010 – 20:20 WIB
JAKARTA - Sambutan terhadap gawean pesta sepakbola Piala Dunia 2010 makin ramai. Senin (25/1), giliran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menerima trofi Piala Dunia FIFA asli, yang sedang menjalani 'tur' tersebut, dari Juru Bicara FIFA, Lingling Liu, di halaman depan Kantor Presiden, Jakarta. Trofi ini sendiri akan berada di Jakarta hingga Selasa (26/1) depan. SBY pun mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menggelorakan olahraga. Sebab katanya, selain mendapatkan kesehatan, olahraga juga bisa memupuk rasa kesetiakawanan dan sportifitas. SBY juga berharap, Piala Dunia 2010 yang akan digelar medio tahun ini di Afrika Selatan, bisa mengobarkan semangat perdamaian yang tinggi di dunia.
"Kami tahu Indonesia termasuk pecinta sepakbola. Inilah salah satu alasan kenapa FIFA mensosialisasikan Piala Dunia 2010 ke Indonesia. Kami yakin, gelaran FIFA World Cup Trophy Tour ini bisa menginspirasi anak muda Indonesia untuk terus bermain bola dan mencintai bola," kata Lingling.
Presiden SBY sendiri menyambut baik upaya FIFA menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara yang dikunjungi oleh tur trofi Piala Dunia itu. "Kami sangat menyambut baik acara ini. Piala Dunia bukan sekadar olahraga, tetapi menjadi even perdamaian dan persahabatan. Semoga gelaran ini memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk terus menorehkan prestasi di bidang sepakbola," ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sambutan terhadap gawean pesta sepakbola Piala Dunia 2010 makin ramai. Senin (25/1), giliran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan