Truk Mogok Bisa Diderek, Kalau Pesawat ya Pasrah
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Wawan Purwanto mengatakan, kecelakaan akibat usia tua pesawat militer sudah sering terjadi di Indonesia.
"Akibatnya, banyak putra terbaik kita yang jadi korban," ujarnya saat dihubungi tadi malam.
Menurut Wawan, alutsista tua, apalagi jenis pesawat memang seharusnya dikandangkan karena berisiko tinggi. Sebab, jika terjadi kerusakan mesin, pilihannya adalah jatuh, lebih parah jika jatuhnya di pemukiman penduduk sehingga memakan korban lebih banyak.
"Kalau truk mogok bisa diderek, kalau pesawat kan hanya bisa pasrah, ini mestinya jadi perhatian," katanya.
Wawan menyebut, penggunaan pesawat-pesawat tua sebenarnya juga masih dilakukan militer di beberapa negara berkembang. Namun, karena ketiadaan suku cadang atau spare part, maka tidak jarang perbaikan mesin dilakukan secara kanibal atau menggantinya dengan suku cadang mesin lain yang belum tentu sesuai. "Ini sangat membahayakan," ucapnya.
Wawan menyadari, pemerintah memiliki keterbatasan anggaran pemerintah untuk melakukan peremajaan alutsista.
Namun, dia menyatakan jika pesawat angkut harus menjadi prioritas karena dinaiki puluhan bahkan ratusan orang. Sehingga, jika terjadi kecelakaan akan mengakibatkan jatuhnya banyak korban. "Jadi, prioritaskan anggaran untuk peremajaan pesawat angkut dulu," ujarnya. (owi/dyn)
JAKARTA - Pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Wawan Purwanto mengatakan, kecelakaan akibat usia tua pesawat militer sudah sering terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi