Truk Tambang Pasir di Desa Selok Awar Awar Sudah Tidak Terlihat
jpnn.com - LUMAJANG - Pascakejadian pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap dua aktivis antitambang Salim serta Tosan, kondisi Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, kini telah kondusif. Bahkan, setelah ramai diberitakan di media-media nasional, aktivitas penambangan ilegal mulai tiarap.
Ratusan truk yang biasa hilir mudik sejak pagi hingga malam mulai tak terlihat melintasi jalanan desa.
Turiman, salah seorang warga Desa Selok Awar-Awar, mengatakan, biasanya mulai pagi hingga malam ratusan truk hilir mudik mengangkut onggokan pasir dari pantai di selatan desanya.
"Lihat saja ini di lokasi tambang sudah tidak ada aktivitas," ujar Turiman yang kemarin mengantarkan Jawa Pos melihat lokasi tambang di pesisir selatan Selok Awar-Awar.
Menurut Turiman, biasanya banyak backhoe dan truk pasir yang parkir untuk bergantian mengangkut pasir. Namun, sejak adanya kasus Salim dan Tosan, aktivitas penambangan ilegal berangsur berhenti.
Di sekitar lokasi memang terlihat bekas aktivitas penambangan. Misalnya, ada bangunan semipermanen yang di sekitarnya ada perkakas las.
"Tempat itu biasanya digunakan untuk memperbaiki backhoe," ujar pria 35 tahun tersebut menunjuk bangunan semipermanen beratap terpal warna biru. (gun/did/c9/ano)
LUMAJANG - Pascakejadian pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap dua aktivis antitambang Salim serta Tosan, kondisi Desa Selok Awar-Awar, Lumajang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal