Trump Apresiasi Pengakuan Arab Saudi tentang Khashoggi
![Trump Apresiasi Pengakuan Arab Saudi tentang Khashoggi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/03/23/presiden-as-donald-trump-dan-pangeran-mohammed-bin-salman-memamerkan-senjata-senjata-yang-dibeli-arab-saudi-kepada-wartawan-foto-ap.jpg)
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengapresiasi Arab Saudi yang akhirnya mengakui kematian Jamal Khashoggi.
Menurutnya, penjelasan Arab Saudi mengenai bagaimana Khashoggi meninggal di dalam kantor konsulat Istanbul bisa dipercaya.
Dikabarkan Reuters, Sabtu (20/10), Trump menyebut pengumuman Arab Saudi tentang keadaan kematian Khashoggi adalah langkah pertama yang baik.
Dia pun menekankan kembali bahwa sanksi terhadap Riyadh tidak termasuk membatalkan penjualan senjata.
Sebelumnya, pernyataan dari jaksa penuntut umum Saudi menyebut bahwa Khashoggi meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan beberapa orang yang bertemu dengannya di konsulat Saudi di Istanbul awal Oktober ini. Perkelahian itu menyebabkan kematiannya.
"Investigasi masih berlangsung dan 18 warga Saudi telah ditangkap," kata pernyataan media pemerintah Saudi seperti dimuat ulang BBC, Sabtu (20/10).
Pernyataan yang sama juga menyebut bahwa penasehat istana Saudi Saud al-Qahtani dan wakil kepala intelijen Ahmed Asiri telah dipecat dari posisi mereka akibat kasus ini.
Bukan hanya itu, saat ini ada 18 warga Saudi yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan kasus tersebut. Ini adalah pertama kalinya Saudi mengakui kematian Khashoggi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengapresiasi Arab Saudi yang akhirnya mengakui kematian Jamal Khashoggi
- Kecam Trump, PM Spanyol: Tak Ada Real Estat Bisa Menutupi Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza
- Presiden Mahmoud Abbas Tegas, Tolak Seruan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- Berkah Dermawan
- Dampak Kebijakan Ekonomi Trump, Grant Thornton Indonesia Ungkap Strategi untuk RI
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika