Trump Batal Tarik Serentak Pasukan dari Syria
Lebih lanjut, Graham menjelaskan bahwa lawatan Trump ke Iraq saat Natal telah membuka wawasan sang presiden. Trump menjadi paham tentang tugas pengamanan daerah konflik. Terutama soal penghancuran ISIS.
Kendati ISIS telah kalah, jaringan teror yang sudah berkembang ke banyak wilayah tersebut tidak bisa dibiarkan dalam kondisi mati suri.
Bersamaan dengan itu, Reuters melaporkan bahwa Pentagon tengah merumuskan cara terbaik untuk menarik pasukan. Salah satu opsinya adalah memperpanjang waktu penarikan dari 30 hari menjadi 120 hari.
Selain mekanisme penarikan pasukan, pembahasan soal senjata juga penting. Beberapa komandan AS merekomendasikan YPG, paramiliter Kurdi yang pro-AS, tetap dipersenjatai.
Agaknya AS harus segera memutuskan nasib YPG. Kabarnya, konvoi pasukan Turki sudah menuju perbatasan Syria. Sputnik mengungkapkan bahwa sekelompok serdadu Turki bersenjata membawa kendaraan lapis baja mereka ke Gaziantep yang berbatasan dengan Syria.
Minggu malam, mereka menyeberang ke ke Syria lewat perbatasan Qamishli. "Mereka berkata akan mendekati Kota Manbij untuk mempersiapkan ofensif besar-besaran," tegas jurnalis Al Jazeera Mohammad Adal. (sha/c22/hep)
Amerika Serikat (AS) tidak akan menarik pasukannya dari Syria sekaligus. Semula penarikan pasukan ditargetkan rampung dalam 30 hari
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana