Trump dan Kim Jong Un Bertemu, Indonesia Harus Hati-Hati
“Tapi kalau motifnya nanti kemudian berkembang kepada konsensi-konsesi tertutup, bisa merugikan kita semua,” ucapnya.
Politikus PKS ini mengatakan, Donald Trump saat ini sedang mencari cara untuk memperkuat kembali perekonomian Amerika Serikat. Salah satu agenda besarnya adalah dengan cara menguasai Korea.
“Mungkin dia sudah pegang Korea Selatan, kalau dia bisa reuiniverifikasi lalu memegang Korea Utara, maka barang-barang produk Amerika akan masuk melalui Korea Selatan,” katanya.
Sebab, kata Fahri, selama ini Korut sudah didominasi oleh produk, barang-barang dan jasa dari China.
“Maka semenanjung Korea kemudian akan berada di bawah Amerika, nah itu bisa membuat tensi ketegangan yang tinggi antara Amerika dengan China,” jelasnya.
Untuk itu, Fahri mengingatkan, jika Indonesia tidak waspada atas pertemuan Donal Trump dengan Kim Jong Un, maka dalam posisi terancam.
Mengingat, perang dagang antara Amerika dengan China akan berdampak buruk bagi Indonesia.
“Nah perang dagang antara dua negara besar ini, kalau Indonesia tidak mengerti posisinya, kita bisa rugi. Sebab pada perang dagang dua negara besar ini kita bisa jadi korban seperti terinjak diantara dua gajah,” terangnya.
Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Donald Trump merencanakan pertemuan di Singapura.
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju