Trump Dituding Manfaatkan Tewasnya Bos ISIS untuk Kepentingan Politik
jpnn.com, WASHINGTON - Partai Demokrat menuding Presiden Donald Trump memanfaatkan kematian Abu Bakar al-Baghdadi untuk kepentingan politiknya. Trump dinilai sengaja mengumumkan sendiri kabar tewasnya pemimpin ISIS tersebut demi meraih simpati publik.
Tuduhan itu bukan tanpa landasan. Pasalnya, saat mengumumkan kematian Baghdadi, Trump menggarisbawahi bahwa hal itu adalah prioritas keamanan nasional utama dari pemerintahannya. Dia juga menekankan bahwa Amerika Serikat tidak segan melenyapkan kelompok militan itu atas arahannya sebagai panglima tertinggi.
Politikus Partai Demokrat Kamala Harris, bakal calon pesaing Trump dalam pemilu presiden 2020 mendatang, menilai bahwa kredit atas keberhasilan operasi tersebut tidak layak dialamatkan pada Trump.
Seharusnya, lanjut dia, pujian diberikan pada anggota pasukan khusus Amerika Serikat dan komunitas intelijen, yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk keamanan nasional.
Baghdadi diketahui meninggal dunia dengan cara meledakkan diri setelah pasukan khusus AS menyerbu persembunyiannya di Idlib, Suriah. Kabar tewasnya Baghdadi itu diumumkan langsung oleh Trump dari Gedung Putih, Minggu (27/10). (rmol/jpnn)
Partai Demokrat menuding Presiden Donald Trump memanfaatkan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi untuk kepentingan politiknya.
Redaktur & Reporter : Adil
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia