'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
Eko menilai terdapat risiko lain yang perlu diantisipasi, yaitu pengalihan produk China ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia yang dapat menekan impor lokal.
"Produk-produk China yang tidak bisa masuk ke AS kemungkinan akan membanjiri wilayah Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Ini menjadi tantangan untuk memperkuat ekonomi domestik kita agar tetap kompetitif," katanya.
Meski begitu, Eko optimistis bahwa dampak tersebut dapat diminimalisir bila Indonesia memperkuat kemampuan ekonomi domestiknya.
“Pada perang dagang pertama, kita juga terkena dampaknya, tetapi kita tetap mampu tumbuh di kisaran lima persen,” tambahnya.
Eko menilai Indonesia memiliki peluang besar di sektor investasi. Menurutnya, perang dagang ini menyebabkan investor asing mulai mencari alternatif selain China, dan Indonesia bisa menjadi tujuan mereka.
Di tengah tantangan ekonomi yang tidak pasti, Co-Founder Tumbuh Makna, Benny Sufami menilai justru dinamika global yang akan terjadi dapat mendorong banyak peluang.
Menurut Benny, ketidakpastian global akibat skenario kebijakan Trump tentunya perlu disikapi dengan bijak dengan mendorong perencanaan yang strategis, salah satunya melalui diversifikasi portofolio.
“Investor perlu mendiversifikasi aset ke instrumen aset kelas pendapatan tetap atau obligasi. Ini penting untuk menghadapi volatilitas pasar akibat kebijakan proteksionisme,” ujarnya.
Dampak kebijakan Donald Trump disebut bakal mempengaruhi Indonesia sebagai pemain besar di Asia Tenggara.
- Prabowo Naikkan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen
- Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Pelindo Dorong Mahasiswa dan Fresh Graduate Disabilitas Siap Terjun di Industri
- Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina