'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
Menurut Benny, salah satu dampak kebijakan Trump adalah pergeseran rantai pasok global. Hal ini membuka peluang bagi sektor manufaktur dan ekspor Indonesia.
“Produksi yang sebelumnya terpusat di China kini mulai berpindah ke negara lain, termasuk Indonesia. Investor bisa fokus pada emiten yang berorientasi ekspor dengan prospek pasar ke Amerika Serikat atau mitra dagang lainnya,” paparnya.
Namun, Benny mengingatkan bahwa kesiapan infrastruktur dan daya saing Indonesia perlu terus ditingkatkan agar peluang ini dapat dimanfaatkan secara optimal.
Ia juga menyoroti risiko yang muncul dari penguatan dolar AS, yang dapat berdampak pada nilai tukar rupiah dan sektor berbasis impor.
Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter Amerika Serikat diprediksi akan memicu sulitnya mencapai target inflasi dua persen di negeri Paman Sam tersebut, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kebijakan suku bunga di Indonesia.
“Berkurangnya potensi penurunan suku bunga di dalam negeri menjadi risiko bagi beberapa sektor. Oleh karena itu, investor disarankan untuk mengalokasikan aset pada instrumen pendapatan tetap,” ujar Benny.
Dampak kebijakan Donald Trump disebut bakal mempengaruhi Indonesia sebagai pemain besar di Asia Tenggara.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Prabowo Naikkan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen
- Bea Cukai Kawal Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Pelindo Dorong Mahasiswa dan Fresh Graduate Disabilitas Siap Terjun di Industri
- Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina