Trump Galak di Twitter, Tapi Takut Bertemu Media
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkenal galak kepada media massa. Entah sudah berapa kali dia, lewat Twitter, menyebut media yang memberitakan hal negatif tentang dirinya sebagai "fake news" alias penyebar hoaks.
Tapi siapa yang menyangka sangarnya Trump itu hanya di media sosial. Kenyataanya, dia lebih memilih menghindar ketika ada kesempatan berhadapan langsung dengan media.
Data yang dilansir CNN dan American Presidency Project di University of California menyebutkan bahwa Trump adalah presiden yang paling jarang melangsungkan jumpa media.
Hingga 200 hari masa kepemimpinannya yang jatuh pada Senin (7/8), suami Melania itu baru melakukannya sekali. Tepatnya, pada 16 Februari.
Jumlah itu jauh jika dibandingkan dengan para presiden pendahulunya. Pada periode kepemimpinan yang sama, mantan Presiden Barack Obama mengadakan 9 kali jumpa pers. George H.W. Bush bahkan melakukannya 18 kali.
Contohnya Jumat (4/8) lalu, ketika Trump memulai liburan musim panas selama 17 harinya. Umumnya, Presiden of the United States (POTUS) mengadakan konferensi pers sebelum meninggalkan Gedung Putih.
Tapi tidak demikian dengan Trump. Dia pergi begitu saja menuju klub golf pribadinya di Bedminster, New Jersey.
Ketimbang menjelaskan kepada media soal rencana liburannya, Trump kembali lebih memilih berbicara lewat Twitter. Meski beredar luas foto-foto dirinya yang tengah bermain golf, presiden ke-45 AS itu berdalih tidak sedang bersenang-senang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkenal galak kepada media massa. Entah sudah berapa kali dia, lewat Twitter, menyebut media yang memberitakan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Trump Melunak, Meta Bergerilya Merayu Kreator TikTok Pindah ke Facebook dan Instagram
- Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
- Kabinet Ramping
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump