Trump Ingkar Janji, Taliban Serukan Jihad
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjilat ludahnya sendiri. Kali ini terkait janjinya menarik pasukan AS dari Afghanistan.
Senin (21/8) Trump menegaskan bahwa pasukan Negeri Paman Sam akan tetap bertahan di Afghanistan. Bahkan, bila perlu, dia bakal menambah jumlah personel militer AS di sana.
”Insting awal saya adalah menarik (pasukan dari Afghanistan) dan biasanya saya selalu mengikuti insting saya. Tapi, selama saya hidup, saya selalu mendengar bahwa mengambil keputusan jauh lebih sulit saat Anda berada di balik meja kerja Oval Office,” kata Trump mengawali pidato perdananya sebagai commander-in-chief. Senin malam, pidato tersebut disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru AS.
Beberapa bulan lalu, Trump menyatakan bahwa perang Afghanistan hanya buang-buang uang dan tenaga. Ketika itu, dia menegaskan segera menarik seluruh anggota pasukan dari negara yang pernah dikenal sebagai penghasil opium tersebut.
Namun, kini dia berubah pikiran. Suami Melania itu justru akan mempertahankan pasukan AS di Afghanistan dan melanjutkan perang.
”Konsekuensi penarikan (pasukan) lebih cepat tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dibenarkan,” kata Trump.
Dia melanjutkan bahwa penarikan pasukan hanya akan membuat teroris senang. Sebab, setelah pasukan AS tidak lagi berada di Afghanistan, bakal tercipta kehampaan di sektor keamanan. Peluang itu akan dimanfaatkan oleh ISIS dan Taliban untuk merebut Afghanistan.
Tidak ingin Afghanistan jatuh ke tangan teroris, Trump pun bersikukuh mempertahankan pasukannya di sana. Rencananya, dia malah akan menambah jumlah personel militer AS di Afghanistan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjilat ludahnya sendiri. Kali ini terkait janjinya menarik pasukan AS dari Afghanistan.
- Ni De
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Meski Tak Akui Taliban, Indonesia Tetap Kirim 10 Juta Vaksin Polio ke Afghanistan
- Berdalih Melindungi Moral, Taliban Bakar Puluhan Alat Musik
- Ekonomi Afghanistan Hancur-Hancuran, Taliban Ogah Disalahkan
- Taliban Larang Salon Kecantikan setelah Hampir 2 Tahun Kuasai Afghanistan