Trump Jadi yang Pertama Bertemu Kaisar Naruhito

jpnn.com, TOKYO - Presiden AS Donald Trump menghabiskan malam pertamanya di Tokyo, Jepang, dengan menonton pertandingan sumo. Sang taipan sepertinya merasa bahwa kunjungan resminya ke Negara Matahari Terbit kali ini bakal menyenangkan. Tak peduli bahwa 1.000 kilometer di barat, Korea Utara (Korut) sedang berulah.
Dalam kunjungan kali ini, Trump memang mencetak beberapa sejarah. Dia adalah presiden AS pertama yang menyaksikan pertandingan sumo di Ryogoku Kokugikan. Tak tanggung-tanggung, dia juga menyerahkan Piala Presiden terhadap juara turnamen Asanoyama Hideki.
''Hari ini sangat produktif,'' ujar Trump menurut Agence France-Presse. Seperti biasa, dia memulai kunjungan dengan diskusi kenegaraan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di lapangan golf Mobara Country Club.
Trump juga bakal menjadi pemimpin asing pertama yang bertamu ke Kaisar Naruhito. Naruhito baru saja naik takhta awal bulan ini.
Trump sepertinya tak mau ambil pusing terhadap isu Korut saat dirinya bertamu ke negara Abe. Dalam cuitannya, Trump menyatakan bahwa uji coba yang dilakukan Kim Jong-un dalam beberapa pekan terakhir tak berarti apa-apa.
Dia menuturkan bahwa Korut pasti pada akhirnya menyetujui kesepakatan denuklirisasi dengannya. ''Banyak orang terganggu dengan uji coba senjata kecil itu. Bukan saya,'' ungkapnya menurut CNN. (bil/c22/dos)
Presiden AS Donald Trump menghabiskan malam pertamanya di Tokyo, Jepang, dengan menonton pertandingan sumo.
Redaktur & Reporter : Adil
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal