Trump Labeli 128 Negara Musuh AS, Indonesia Salah Satunya
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata masih kesal dengan hasil Sidang Majelis Umum PBB akhir Desember tahun lalu.
Dalam pidato State of The Union perdananya, Trump mengekspresikan rasa jengkelnya kepada 128 negara anggota PBB yang telah mempermalukan AS di sidang tersebut dengan mendukung Resolusi Yerusalem.
Trump awalnya memuji belasan negara yang bersama-sama AS dan Israel menolak resolusi. Dia meminta Kongres untuk memastikan negara-negara tersebut terus mendapatkan bantuan dari AS.
"Malam ini saya meminta Kongres untuk meloloskan legislasi yang memastikan setiap bantuan asing digunakan untuk mendukung kepentingan Amerika, dan hanya pergi ke sahabat Amerika, bukan ke musuh Amerika," ujar Trump, Rabu (31/1).
Yang mengagetkan, ternyata pernyataan Trump soal musuh itu keluar dari mulutnya secara spontan. Berdasarkan salinan teks pidato Trump yang diperoleh Al Jazeera, tidak ada pernyataan tersebut.
Ini berarti Trump menganggap negara yang tidak bersama-sama AS di sidang Majelis Umum sebagai musuh, sebuah label yang biasanya disematkan kepada negara sponsor terorisme.
Padahal, di antara negara-negara itu ada sekutu penting AS mulai dari Inggris, Prancis, Jerman sampai Arab Saudi dan Irak. Indonesia pun termasuk di antara 128 negara tersebut.
Untuk diketahui, semua ini bermula ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017 silam. Deklarasi kontroversial itu memicu kemarahan negara-negara Islam dan diprotes banyak negara lain.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata masih kesal dengan hasil Sidang Majelis Umum PBB akhir Desember tahun lalu
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia