Trump Minta FBI Usut Tuntas Kasus Mesum Calon Hakim Agung
jpnn.com, WASHINGTON - Tekanan bagi Brett Kavanaugh dan Partai Republik makin berat. Pekan ini seharusnya Senat Amerika Serikat (AS) menggelar pemungutan suara hakim agung. Namun, jadwal tersebut bisa saja mundur. Sebab, investigasi FBI belum tuntas. Padahal, Gedung Putih hanya mengizinkan voting terjadi setelah penyelidikan rampung.
''Saya menginginkan penyelidikan yang komprehensif,'' ujar Presiden AS Donald Trump sebagaimana dilansir Reuters Senin (1/10).
Demi investigasi menyeluruh itu, ayah Ivanka tersebut mencabut batasan yang sebelumnya ditetapkan Gedung Putih. Kini FBI boleh menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual oleh Kavanaugh itu dengan memeriksa seluruh korban.
Semula Gedung Putih hanya mengizinkan FBI menyelidiki Kavanaugh terkait kasus yang dilaporkan Christine Blasey Ford. Yakni, tentang dugaan pelecehan seksual di asrama Georgetown Preparatory School, Negara Bagian Maryland, pada 1982. Dalam kasus tersebut, korban menyeret nama Mark Judge yang merupakan teman dekat Kavanaugh.
Namun, pernyataan Trump membuat FBI lebih leluasa menyelidiki Kavanaugh. Mereka tidak lagi hanya berkutat kepada kasus Ford. Kini FBI bisa menginterogasi Deborah Ramirez dan Julie Swetnick. Dua perempuan tersebut juga mengaku sebagai korban Kavanaugh.
FBI berencana memanggil Judge lagi. Sebelumnya, karib Kavanaugh sejak SMA itu memang diminta bersaksi. Namun, kesaksian Kavanaugh belum cukup. FBI perlu menggali lebih banyak. ''Kami harap publik bisa bersabar,'' ujar Barbara Van GelÂder, pengacara Judge.
Selain Judge, FBI sudah memanggil Patrick J. Smyth. Kepada penyidik, teman SMA Kavanaugh itu mengaku tidak ingat pernah ada pesta yang mengawali pelecehan seksual di asrama tersebut.
Elizabeth Rasor, mantan kekasih Judge, menyatakan kesediaannya untuk berbicara di hadapan penyidik. Dia mengatakan pernah mendengar Judge bercerita tentang pelecehan seksual.
Pekan ini seharusnya Senat Amerika Serikat (AS) menggelar pemungutan suara hakim agung. Namun, jadwal tersebut bisa saja mundur.
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS