Trump Ngotot Bangun Tembok, Pemerintah AS Terancam Tutup
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Donald Trump kembali membuat Amerika Serikat (AS) terancam shutdown. Pemerintah akan terpaksa berhenti beroperasi jika senat tidak mendukung proposal pembangunan tembok permanen di perbatasan AS-Meksiko. Sebab, anggaran USD 5,7 miliar (Rp 83 triliun) itu sudah lolos di House of Representatives.
Kamis (20/12) House of Representatives mengegolkan proposal pembangunan tembok yang kontroversial itu. Mereka menyebut anggaran yang diajukan Trump tersebut sebagai anggaran jangka pendek.
Kepada media, perwakilan House of Representatives menegaskan bahwa proposal itu terpaksa diloloskan untuk menghindari shutdown. Sebab, jika itu terjadi, pemerintah akan menanggung kerugian yang lebih besar.
"Sekarang terserah Chuck Schumer dan para senator Partai Demokrat lainnya," ujar Kevin McCarthy, pemimpin kubu Republik di House of Representatives, seperti dilansir Reuters.
Dia lantas meminta Demokrat mempertimbangkan masak-masak proposal itu. Sebab, jika mereka bersikeras menegakkan prinsip, pemerintahan akan berhenti beroperasi. Juga, AS gagal memperkuat perbatasan.
Kini Trump menyebut senat sebagai kunci. Dalam jumpa pers, dia mengatakan bahwa sukses tidaknya pembangunan tembok itu bergantung senat. Khususnya, para politikus Demokrat. "Rakyat tidak ingin perbatasan terbuka dan kriminalitas meningkat," ungkapnya.
Untuk meloloskan proposal Trump, 60 anggota senat harus menyatakan dukungan. Dari total 100 senator, 51 orang adalah politikus Republik. (bil/c10/hep)
Donald Trump kembali membuat Amerika Serikat (AS) terancam shutdown. Pemerintah akan terpaksa berhenti beroperasi jika senat tidak mendukung proposal pembangunan tembok permanen di perbatasan AS-Meksiko. Sebab, anggaran USD 5,7 miliar (Rp 83 triliun) itu sudah lolos di House of Representatives.
Presiden Donald Trump kembali membuat Amerika Serikat (AS) terancam shutdown. Pemerintah bakal berhenti beroperasi jika proposal tembok perbatasan ditolak
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia