Trump Pilih Pemerintah Tutup ketimbang Membantu Imigran
jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah federal Amerika Serikat mengalami shutdown setelah Senat tak mampu mencapai kesepakatan soal anggaran. Alotnya perdebatan di Senat Amerika Serikat dipicu isu imigrasi.
Demokrat ingin rencana anggaran yang diajukan pemerintahan Presiden Donald Trump mencakup perlindungan permanen untuk 700 ribu imigran muda yang masuk program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).
DACA diciptakan di era Presiden Barack Obama pada 2012 untuk melindungi imigran anak-anak di sana. Namun, seperti diketahui, Trump membenci imigran.
Sesuai dengan janji kampanyenya, Trump berencana memulangkan seluruh imigran ilegal ke negara asalnya. Dari negoisasi kemarin, Trump menyatakan, Partai Demokrat lebih memprioritaskan imigran ilegal daripada warga AS dan personel militer.
“Mereka bisa membuat kesepakatan dengan mudah, tapi memutuskan untuk memainkan politik shutdown. AS memerlukan lebih banyak orang Republik pada 2018,” kata Trump seperti dikutip New York Times.
Partai Republik pun ingin kebijakan anti-imigran Trump didukung. Termasuk pembangunan tembok perbatasan AS dengan Meksiko.
Sebaliknya, Partai Demokrat menyalahkan Donald Trump karena bersikap keras dan dianggap tidak mampu mengelola pemerintahan dengan maksimal.
"Kami melakukan beberapa hal gila di Washington, tapi ini gila sekali," kata Ketua DPR AS, Paul Ryan di White House, AS, Sabtu, (20/1).
Tutupnya pemerintah federal Amerika Serikat tak lepas dari kebencian Presiden Donald Trump kepada imigran
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos