Trump Terpojok, Demokrat Siapkan Pemakzulan
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersimpati kepada Paul Manafort. Mantan ketua tim suksesnya dalam Pilpres 2016 itu dinyatakan bersalah atas delapan dakwaan Selasa (21/8). Tokoh 72 tahun itu kepada reporter Fox News yang mewawancarainya mengatakan bakal memberikan ampunan kepada Manafort.
Sayangnya, Trump menolak mengungkapkan rencananya untuk Manafort itu dalam wawancara yang ditayangkan Rabu (22/8). Dia hanya mengatakan bahwa dakwaan-dakwaan yang dikenakan kepada Manafort itu juga bisa digunakan untuk menjerat para konsultan hukum dan para pelobi politik. ’’Semua yang seprofesi dengannya pasti juga pernah melakukan (kesalahan) itu,’’ ungkapnya.
Di mata Trump, Manafort tetaplah sosok yang berjasa. Tidak hanya baginya, tetapi juga untuk politisi Partai Republik yang lain. ’’Dia sudah melakukan banyak kebaikan bagi para politikus terpandang negeri ini,’’ lanjut suami Melania itu sebagaimana dilansir Reuters kemarin (23/8).
Wajar jika Trump membela Manafort yang dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Federal Alexandria, Negara Bagian Virginia, pada Selasa. Sebab, sejak ditahan tahun lalu dan menjalani penyelidikan, Manafort sama sekali tidak pernah menyeret nama Trump dalam kasusnya. Berbeda dengan Michael Cohen, mantan pengacara Trump yang dalam kesaksiannya menyiratkan bahwa sang presidenlah yang memerintahkan suap.
Kemarin Trump menyalahkan Jaksa Agung Jeff Sessions dan Departemen Kehakiman atas kasus Manafort dan Cohen. Menurut presiden ke-45 AS itu, seluruh kasus hukum yang kini menyudutkannya tersebut bermula dari Sessions. ’’Jeff Sessions menarik diri dari kasus yang seharusnya dia bela. Manusia macam apa dia itu?’’ keluh Trump.
Berdasar penyelidikan independen mereka, intelijen AS menyimpulkan bahwa Rusia meretas situs Partai Demokrat dan membocorkan sejumlah besar surat elektronik yang sifatnya rahasia. Semua itu dilakukan demi Trump. Yakni, agar ayah Ivanka itu menang Pilpres 2016. Tetapi, Kremlin dan Trump sama-sama membantah keras temuan tersebut.
Dalam wawancara dengan Fox News itu, Trump menegaskan bahwa dakwaan terhadap Manafort dan Cohen sama sekali tidak ada yang berkaitan dengan kampanye pilpres. Karena itu, dia tidak perlu merisaukan ancaman pemakzulan yang mulai digulirkan media.
Terkait Cohen, Trump menyatakan bahwa mantan pengacaranya itu bukan orang yang bisa dipercaya. Di pengadilan dia mengaku memberikan uang suap kepada Stormy Daniels dan Karen McDougal. Cohen juga menyiratkan bahwa Trump-lah yang menyuruhnya. Dalam berkas pengadilan, dia menyebut Trump sebagai Individual 1.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpeluang ditendang dari Gedung Putih sebelum tahun ini berakhir
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana