Trumpkim Summit
Oleh Dahlan Iskan
Tapi Kim Jong-un harus cari jalan sendiri. Untuk membuat negaranya keluar dari kesulitan. Bahkan mungkin Amerika justru akan lebih berhemat: menarik 80.000 tentaranya di Korsel. Tidak ada gunanya lagi.
Perdamaian Korut-Korsel ini membuat penempatan tentara besar-besaran di Korsel tidak relevan lagi. Kecuali Amerika masih ingin sengaja menakut-nakuti Tiongkok. Dan Tiongkok-nya mau takut.
Tanda-tanda ke arah itu ada: di saat perhatian dunia tertuju ke Singapura kemarin Amerika bikin ‘salipan di tikungan’. Amerika meresmikan kedutaan besarnya di Taiwan.
Ini sebuah permainan baru yang gawatnya melebihi kasus Korut. Tiongkok akan marah besar. Harga mati.
Apa pun summit kemarin itu sangat sukses. Lebih sukses lagi bagi Howard X dan Alan: yang satu mirip Kim Jong-un satunya lagi mirip Trump.
Sejak empat hari sebelum summit mereka sudah tiba di Singapura. Pose-pose mereka bikin heboh.
”Kim Jong-un sudah jalan-jalan di Singapura,” tulis media empat hari sebelum kedatangan yang asli.
Ia sering tampil di tempat-tempat umum. Pokoknya mereka berdua top banget. Terutama Kim palsu itu. Ini menunjukkan bahwa dunia itu, seberapa seriusnya pun, selalu ada kepalsuannya.(***)
Memajukan Indonesia itu sebenarnya gampang sekali. Nyatakan saja perang dengan Amerika. Kita kan pasti kalah. Lalu Amerika-lah yang akan membangun Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi