Tsamara
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tsmara yang menikah dengan Ismail Fajrie Alatas, seorang profesor studi Islam di New York University, ingin lebih mengembangkan kapasitas intelektualnya untuk memperdalam isu-isu kesetaraan gender. Tsmara tidak melihat PSI bisa menampung kapasitas intelektualnya itu.
Dia memutuskan mundur dari PSI. Sebuah keputusan yang seharusnya disikapi dengan biasa-biasa saja.
PSI pun mencoba ‘’play down’’ dengan menganggap pengunduran itu sesuatu yang biasa.
Namun, ternyata tidak sesederhana itu. Beberapa hari berselang isu itu menggelinding menjadi liar.
Tsmara di-bully karena dianggap berkhianat, dan kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan akan menyeberang ke Anies Baswedan. Seperti biasa, rundungan kalap ala buzzer bermunculan, sampai-sampai muncul posting-an fasis ala Nazi Hitler.
Tsamara tentu sudah paham betul karakter para buzzer mata gelap itu. Namun, mungkin baru sekarang dia merasakan bahwa mereka ternyata benar-benar jahiliyah. Alih-alih menyesal Tsmara pasti bersyukur sudah mengambil keputusan yang tepat mundur dari PSI. (*)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Sebagai anak muda milenial yang punya kapasitas intelektual besar Tsamara tidak menemukan lahan yang cukup subur untuk berkembang di PSI.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi