'Tsunami Dari Gunung', Hancurkan Angan-angan Awaludin
Kamis, 07 Oktober 2010 – 15:16 WIB

Awaludin (tanpa baju) bersama dengan 600-an korban bencana banjir bandang Wasior dievakuasi ke Manokwari dengan menggunakan KM Gracelia, Rabu (6/10). (Foto: Laode Murisdin/Radar Sorong)
Pengalaman tragis lainnya juga dialami,Jamal (34 tahun),pria asal Timur-Timor yang beristrikan wanita asal Sultra. Ia baru dua minggu menetap di Wasior. Bersama istrinya,Zia (28 tahun) dan anaknya,Ari (13 tahun) saat kejadian juga sedang berada di dalam rumah.
Hujan deras yang mengguyur Wasior sejak malam hingga pagi tak menimbulkan ada pra sangka buruk. Namun,luapan air pertama dari kali membuatnya gelisah. ‘’Saat itu,saya kami sudah mau amankan diri. Tapi,tiba-tiba air bercampur lumpur dan kayu setinggi atas datang,’’ tuturnya.
Ia berusaha menyelamatkan anaknya dengan menggendong di bahu. Tapi,hantaman kayu memisahkan keduanya. Saya cari-cari,tapi sudah jauh di bawa banjir. ‘’Tangan dan kaki saya luka-luka. Rumah hanyut di bawa banjir,’’ ujarnya.
Ari,yang terlepas gendongan bapaknya berusaha menyelamatkan diri. Menghadapi dorongan air lumpur yang sangat kuat ia berusaha memang bambu. Namun,naas dialaminya,jari-jari tangannya nyaris putus karena terkena bambu yang terbelah. ‘’Saya hanyut beberapa meter dari rumah,’’ ujarnya sembari memperlihatkan goresan di tangannya.
Banjir bandang ‘Tsunami Dari Gunung’’ yang melanda wilayah Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,Provinsi Papua Barat tak hanya meluluhlantahkan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu