Tsunami Kiriman Tewaskan Warga Jayapura
Minggu, 13 Maret 2011 – 18:07 WIB

Tsunami Kiriman Tewaskan Warga Jayapura
JAYAPURA- Gempa bumi berkekuatan 8,9 pada skala Richter yang memicu tsunami pada Jumat (11/3) lalu di Jepang memakan banyak korban jiwa tak terkecuali di Papua. Gelombang tsunami kiriman dari Jepang ini pun sampai di Jayapura khususnya di daerah pantai Holtekamp, Distrik Muara Tami yang berjarak 75 Km dari pusat Kota Jayapura. Sekertaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Jayapura, Yohanis Wemben, yang pada saat itu bersama tim melakukan pemantauan dan pendataan, kepada Cenderawasih Pos (Group JPNN), mengatakan mengenai kerugian materil maupun korban jiwa pihaknya belum dapat memastikan tapi akan terus memantau kondisi di beberapa wilayah yang di anggap rawan terkena gelombang tsunami ini.
Pantai Holtekamp yang berhadapan dengan laut lepas itu merusak hampir seluruh rumah warga yang bermukim di pesisir pantai wisata Holtekamp. Puluhan perahu dan jaring milik nelayan juga ikut terseret gelombang tsunami sejauh radius 50 meter dari bibir pantai Holtekamp.
Baca Juga:
Beruntung jaring dan perahu serta rumah milik warga itu tersangkut batang pohon besar di hutan sekitar pantai Holtekamp. Selain merusak rumah Warga, gelombang tsunami ini pun menerjang jembatan Kali Buaya di poros Jalan Holtekam-Koya. Selain itu juga 1 orang warga bernama Darwato Odang (32) pengusaha tambak ikan pun jadi korban dan meninggal dunia akibat di terjang gelombnag tsunami itu dan di temukan warga pukul 14.30 WIT jarak 50 meter dari pinggir jalan bibir pantai.
Baca Juga:
JAYAPURA- Gempa bumi berkekuatan 8,9 pada skala Richter yang memicu tsunami pada Jumat (11/3) lalu di Jepang memakan banyak korban jiwa tak terkecuali
BERITA TERKAIT
- Rano Karno Ajak Warga yang Kebanjiran untuk Tinggal di Rusun
- Aktivitas Publik di Bekasi Lumpuh Total Hari Ini
- Masih Kebanjiran, Warga Jaktim Pertanyakan Fungsi Sodetan Ciliwung
- Getek Terbalik, 3 Orang Tenggelam di Sungai Rawas
- Mentan Amran Bakal Tindak Pedagang Jual Beras di Atas HET
- Puncak Bogor Kebanjiran, Dedi Mulyadi Sentil Jaswita & PTPN