TTI Hadir untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

TTI Hadir untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Toko Tani Indonesia. Foto: Kementan

"Sebelum kegiatan TTI dilaksanakan, nilai CV beras medium sebesar 4,28 persen, sedangkan nilai CV tahun 2016 sebesar 2,59 persen dan tahun 2017 sebesar 2,61 persen,” kata Agung.

Pada tahun ini juga telah dikembangkan e-commerce TTI untuk memudahkan masyarakat, terutama di Jabodetabek.

Melalui layanan online berbasis aplikasi, TTI sebagai outlet dapat memesan beras segar langsung kepada gapoktan.

Antusiasme gapoktan dan TTI di Jabodetabek untuk menggunakan e-commerce TTI cukup tinggi.

Tercatat sudah sebanyak 273 gapoktan dan 1.111 TTI ikut serta dalam e-commerce itu.

Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik telah hadir Sistem Informasi Toko Tani Indonesia (SITANI).

Itu adalah sistem berbasis aplikasi yang dapat diakses melalui website dengan alamat: tti.pertanian.go.id.

Aplikasi ini memuat berbagai hal kegiatan TTI seperti informasi lokasi gapoktan pemasok dan TTI di seluruh Indonesia.

Kementan menginisiasi upaya memotong mata rantai distribusi pangan dengan membangun Toko Tani Indonesia (TTI) sejak 2016 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News