Tuako Ferryanto Gani Marah Dibilang Keturunan
Kamis, 08 Desember 2011 – 06:39 WIB
Menyinggung kunci keberhasilan Cina Padang yang dalam kenyataannya bisa diterima oleh masyarakat Minangkabau baik yang ada di kampung maupun di rantau, menurut Ferryanto bukan hal yang sulit. "Kuncinya hanya satu, selama 27 tahun dituakan di HTT saya selalu menekankan harus bersikap mau tahu dengan keadaan lingkungan termasuk bertutur kata," tegasnya.
Jadi jangan heran, kalau ada diantara Cina Padang yang marah dengan keturunan Cina lainnya, katakan dari Medan yang berbahasa Mandarin di Sumatera Barat. "Jangankan saudara-saudara saya yang orang Minangkabau, saya sendiri sebagai etnis Cina Padang akan lebih dahulu marah kepada keturunan yang berbahasa Mandarin di Sumatera Barat. Kalau memang belum bisa berbahasa Minang, gunakan bahasa Indonesia saja. Masalahnya bukan apa-apa, saya sendiri juga tidak mengerti bahasa Cina," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tuako HTT ini menjelaskan posisi Cina Padang dalam memelihara dan megembangkan salah satu kebudayaan masyarakat Pariaman. "HTT sudah 15 tahun ikut membudayakan "Hoyak Tabuik" di Sumatera Barat yang dimainan oleh Cinkama (Cina Kaliang Melayu). Tabuik kami itu juga ditampilkan diberbagai even daerah dan nasional termasuk ulang tahun PWI di Sumbar."
Jadi kita ini ikut bertanggung jawab melestarikan budaya daerah. Kan ada pepatah, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Sehingga kami semua membaur di Minangkabau.
DEPOK - Tuako Himpunan Tjinta Teman (HTT), Ferryanto Gani mengatakan disertasi Doktor Erniwati berjudul "Cina Padang Dalam Dinamika Masyarakat
BERITA TERKAIT
- Caleg Gagal, Kartono Banting Setir Jadi Kurir 45 Kg Sabu-sabu di Rohil
- Presiden Jokowi Tunjuk Irjen Albertus Rachmad Wibowo jadi Wakil Kepala BSSN
- Berusaha Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bandung, Satu Anak Meninggal
- Sebanyak 19,8 Ton Kopi Pagar Alam Sumsel Diekspor Perdana ke Malaysia
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan