Tuan Guru Bajang
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ada upaya untuk kembali kepada romantisme sejarah dengan menghidupkan kembali Partai Masyumi, tetapi sambutan dari para politisi muslim senior suam-suam kuku, kalau tidak disebut dingin.
Politisi muslim senior punya ego masing-masing yang sulit dipersatukan.
Yusril Ihza Mahendra masih bertahan dengan Partai Bulan Bintang yang mengeklaim sebagai titisan Masyumi.
Dien Syamsudin memilih mendirikan partai baru, Partai Pelita, yang akan berebut konstituen berbasis Muhammadiyah, bersaing dengan Amien Rais dan Zulkifli Hasan dari PAN. Suara pemilih tradisional Islam ditampung oleh PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PPP.
Dengan polarisasi yang luas ini partai-partai berbasis Islam akan bersaing saling sikut untuk bisa lolos ambang batas parlemen.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa perolehan suara partai-partai Islam dari pemilu ke pemilu tidak beranjak dari total 30 persen.
Pada pemilu pertama 1955, Partai Masyumi mendapatkan 21 persen suara dan berada pada posisi runner up.
Ini merupakan rekor perolehan suara partai Islam terbesar sepanjang masa dan tidak pernah bisa terulang lagi.
Hary Tanoe ingin menjadikan TGB sebagai kartu as yang bisa diandalkan untuk menjadi vote getter atau pendulang suara.
- Prabowo: Komunikasi dari Pemerintah yang Saya Pimpin Memang Kurang
- Kompak, Partai di Greenland Mengecam Pernyataan Donald Trump
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029
- Eddy Soeparno Respons soal Gugatan Ketum Parpol ke MK, Ini Ranah Internal
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP