Tuana Tuha
Oleh Dahlan Iskan
Selasa, 08 Oktober 2019 – 05:07 WIB
Bedanya: level kandungan mariyuananya lebih rendah. Di batas yang diperbolehkan.
Di Kaltim, tanaman kandema itu hidup sendiri. Di pinggir-pinggir sungai. Di tepi rawa-rawa. Tidak ada yang memperhatikannya.
Memang, penduduk Kenohan tahu: pohon itu ada khasiat obatnya. Namun bukan di daun, melainkan di kulit kayunya.
Kulit itu dikelupas. Lalu direbus. Wanita yang baru melahirkan diminumi air rebusan itu.
Begitulah turun-temurun. Agar si ibu lekas pulih --dan bisa lekas melayani suaminya lagi. Juga bisa mengurangi derita melahirkan.
Bahwa daunnya bisa jadi uang, itu baru tahu di tahun 2014. Ketika ada pedagang yang datang ke kampung itu.
Pengetahuan penduduk hanya sebatas apa kata pedagang itu: sebagai bahan obat.
Obat apa? Tidak tahu.