Tubuh Melayang, Berpikir Kiamat Datang
Senin, 28 November 2011 – 07:16 WIB
Saksi hidup lain dari robohnya Jembatan Kartanegara adalah Nur Siamah, 42, dan Yayah Hairinah, 40, warga Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Saat musibah terjadi, dua guru TK RA Miftahul Tenggarong Seberang tersebut persis berada di tengah jembatan. Mereka menggambarkan, seperti melihat kiamat saat peristiwa itu terjadi. Mereka termasuk korban selamat yang pertama mendapat pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit.
Setiap akhir pekan, dua perempuan itu selalu melintasi Jembatan Kartanegara untuk pergi dan pulang kuliah di Universitas Terbuka yang berlokasi di SMP 1 Tenggarong. Setelah kuliah berakhir pada pukul 15.30 Wita, Nur dan Yayah segera bergegas pulang dengan berboncengan sepeda motor milik Nur. "Saya tidak bisa bermotor. Jadinya, selalu numpang Bu Nur jika kuliah," cerita Yayah.
Seperti biasa, saat itu Nur mengendarai sepeda motor dengan perlahan. Tak ada rasa janggal saat mereka memasuki bibir jembatan yang diresmikan di masa awal pemerintahan Bupati Syaukani H.R. ini. Arus kendaraan ketika itu cukup ramai.
Namun, saat berada di bagian tengah jembatan, mereka melihat sisi jembatan di Tenggarong Seberang runtuh. Dalam sekejap keduanya merasa melayang dan tercebur ke sungai. "Saya sempat berpikir, sepertinya ini kiamat," ungkap Yayah.
Ambruknya Jembatan Kartanegara tidak hanya membawa duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan sanak famili. Mereka yang lolos dari maut pun tak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408