Tuding Banyak Mafia Perizinan dan Bansos di Pemko Bogor
jpnn.com - BOGOR - Puluhanan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Bogor, melakukan aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor, kemarin.
Dalam aksisnya, massa menuntut kejari untuk mengusut tuntas mafia perizinan di Kota Bogor.
Salah satu koordinator aksi Zihad Muhazir Zain menyampaikan, melihat carut marutnya perizinan, Kota Bogor saat ini sudah tidak asri lagi penuh dengan bangunan-bangunan liar sehingga menggangu kenyamanan masyarakat.
"Bogor sudah tidak lagi menjadi kota beriman, banyak mafia perijinan. Kami ingin kejari mengusut tuntas masalah ini, seperti Hotel Amaroosa dan Botanical. Katanya mau dicabut tapi nyatanya tidak, " ujarnya.
Masih kata Zihad, selain masalah perijian masih banyak kasus-kasus yang belum selesai, salah satunya terkait penyelewengan dana bansos yang tidak jelas alirannya.
"Itu menjadi salah satu perhatian kami, tidak adanya transparansi dari pemerintahan membuat kami bertanya ke mana dan di mana aliran dana tersebut," paparnya.
Para mahasiswa melakukan aksi sekitar satu jam di depan kantor kejari. Mereka menuntut ingin bertemu dengan Kajari Bogor, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.
Kasi Intel Kejari Bogor Bohar Parlambohan Lubis memaparkan, kajari sedang ada urusan ke luar kota. "Mengenai tuntutan pengujuk rasa, pihaknya akan menelaah dan mencari keterangan-keterangan mengenai kebenarannya," pungkas Bohar. (abe/c)
BOGOR - Puluhanan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Bogor, melakukan aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri (Kejari)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS