Tuding Fahri Hamzah Hina Santri Karena Berkicau Jokowi Sinting
jpnn.com - JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mempersoalkan kicauan politikus PKS, Fahri Hamzah di Twitter. Pasalnya, Fahri menyebut Jokowi sinting karena menyetujui usulan agar 1 Muharam menjadi Hari Santri Nasional.
Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Ahmad Basarah, kicauan Fahri dengan menyebut Jokowi sinting itu bukan hanya menghina calon presiden usungan PDIP, PKB, Hanura dan NasDem itu. “Lebih dari itu, pernyataan Fahri bahkan sudah menghina kaum santri Indonesia," kata Basarah melalui layanan BlackBerry Messenger, Senin (30/6).
Anggota Komisi Hukum DPR yang juga Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu menambahkan, kalangan santri sudah mengharapkan keberpihakan negara. Kesan kuat itu ditangkap Basarah saat mendampingi Jokowi dalam acara Haul Bung Karno dan KH Hasyim Asy'ari di Pesantren Babussalam Malang Jawa Timur, Jumat (28/6) lalu.
Dalam acara yang dihadiri para kiai dan ribuan santri itu, Jokowi menandatangani surat dukungan agar 1 Muharam dijadikan Hari Santri Nasional. Ternyata, kata Basarah, langkah Jokowi itu membuat kalangan santri sampai menangis karena bahagia. "Mereka menangis histeris dan bergembira karena Jokowi mau menghormati keberadaan kaum santri Indonesia dengan menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional," katanya.
Karenanya Basarah mengharapkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertindak proaktif karena perbuatan Fahri bisa digolongkan sebagai pidana pemilu karena merujuk pada UU Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden, maka pelaksana, peserta dan petugas kampanye dilarang menghina, seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan pasangan calon lain. “Sudah semestinya Bawaslu bertindak terhadap kicauan Fahri di Twitter,” pinta Basarah.(ara/jpnn)
JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mempersoalkan kicauan politikus PKS, Fahri Hamzah di Twitter. Pasalnya, Fahri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak