Tuding KPK Sandera Calon Menteri dengan Red Notice
HNW: Selama Ini Kemana?
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemberian red notice terhadap para calon menteri pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menuding KPK membiarkan kandidat menteri Jokowi yang versi KPK terindikasi korupsi.
"Saya setuju menteri tidak boleh bermasalah. Selama ini KPK kemana? (Calon menteri) dikasih stabilo merah, itu artinya KPK membiarkan mereka melakukan sesuatu yang kesimpulan KPK tidak boleh jadi menteri, karena dua tiga bulan lagi katanya jadi tersangka," kata Hidayat di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/10).
Politikus yang kini menjabat Wakil Ketua MPR RI, ini pun menilai KPK telah menyandera para calon menteri Jokowi dengan red notice, yang bisa dikategorikan baru sebatas opini dari KPK. "Jangan disandera warga negara dengan opini-opini seperti itu," tegasnya.
Bagaimana jika 8 calon menteri bermasalah versi KPK tetap diakomodir Jokowi dalam kabinetnya? Apakah perlu diungkap? Menanggapi hal ini, Hidayat menjawab diplomatis jika Jokowi sudah mengganti 8 nama itu dengan nama baru dan diusulkan kembali ke KPK, sembari menunggu pertimbangan perubahan nomenklatur dari DPR.
Namun dia menilai hal ini tetap menjadi masalah karena menimbulkan spekulasi di masyarakat terkait 8 nama bermasalah versi KPK. Apalagi red notice diberikan tanpa ada proses pengadilan. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemberian red notice terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia