Tuding SBY Tak Gubris Sinyal dari Megawati
jpnn.com - JAKARTA - Polemik pemilihan Ketua DPR terus memanas. Hingga Kamis (2/10) dini hari, rapat paripurna DPR belum menghasilkan keputusan tentang siapa saja ketua dan wakil ketua di DPR RI periode 2014-2019. Pertarungan antara kubu Koalisi Merah Putih (KMP) yang di pemilu presiden lalu mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lawan Koalisi Indonesia Hebat yang dimotori PDIP semakin memanas. Pasalnya, Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono bermanuver dengan menggiring partainya agar bergabung dengan KMP dalam pemilihan pimpinan DPR RI.
Padahal, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melontarkan sinyal untuk menghubungi SBY. Ketua Bidang Politik PDIP, Puan Maharani mengatakan bahwa Megawati, Joko Widodo, Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sudah berupaya untuk bertemu dengan SBY sejak sore tadi.
"Kami sudah menghubungi, tetapi tidak ada respon. Pada saat rapat konsultasi pukul 18.30, Demokrat menyatakan sudah bersama partai (pendukung) Prabowo," kata Puan kepada wartawan di Gedung DPR Senayan, Jakarta jelang tengah malam tadi.
Apakah Megawati memang sudah bersedia bertemu SBY? Menurut Puan, tawaran dari Koalisi Indonesia Hebat yang dimotori partainya memang tak mendapat tanggapan. "Tidak direspon."
Bergabungnya SBY dan PD ke KMP otomatis menambah kekuatan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan itu.
Sedangkan kubu Koalisi Indonesia Hebat hanya didukung empat partai, yakni PDIP, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura.
Kendati posisi pimpinan DPR RI hampir bisa dipastikan menjadi milik KMP, namun Puan masih yakin bahwa PDIP dan Jokowi-JK tidak akan mundur satu langkah pun. Menurut Puan, pihaknya tetap akan berupaya total mendukung pemerintahan dari parlemen.
"Kami optimistis pemerintahan mendatang tidak mundur satu langkah. Apa yang menjadi cita-cita reformasi akan kita perjuangkan," tandas Puan.(boy/jpnn)
JAKARTA - Polemik pemilihan Ketua DPR terus memanas. Hingga Kamis (2/10) dini hari, rapat paripurna DPR belum menghasilkan keputusan tentang siapa
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi