Tuding UKG Proyek Habiskan Anggaran, Hanya Bikin Guru Gelisah
jpnn.com - JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengkritisi pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG). Menurutnya, UKG bukan merupakan kewajiban dan tidak diamanatkan dalam UU Guru dan Dosen.
"Saya tidak habis pikir dengan pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Kok maunya teror guru terus, ada-ada saja programnya yang bikin guru gelisah," kata Sulistiyo yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kepada JPNN, Senin (16/11).
Dia malah menyindir pemerintah yang sengaja membuat program hanya untuk menghabiskan anggaran. "Mudah-mudahan UKG bukan hanya proyek yang menghabiskan anggaran saja," cetusnya.
Bagi Sulistiyo, tanpa UKG pun para guru dengan sendirinya selalu meningkatkan kompetensinya dengan menambahkan pengetahuan lewat membaca dan lain-lain. Tugas pemerintah pusat dan daerah memberikan tambahan pendidikan maupun pelatihan.
"UKG sudah pernah dilakukan, tapi hasilnya mana? Tidak ada perbaikan mutu pendidikan kan? Ketimbang dananya dihabiskan untuk UKG, lebih baik diplotkan untuk diklat guru-guru," tandasnya.
Tes UKG sudah dimulai sejak 9 November. Tes ini akan berakhir hingga 27 November. (esy/jpnn)
JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo mengkritisi pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life