Tuduh Jenderal Dudung Menista Agama, Novel Bandingkan dengan Ade Armando

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi pelaporan terhadap KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ke Puspomad oleh Koallisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA).
Novel menyebut tindakan KUHAP APA tersebut dilakukan lantaran melihat penistaan agama makin banyak, sementara para pelakunya seolah kebal dari jeratan hukum.
"Salah satunya yang dilakukan oknum Jenderal Dudung Abdurahman yang mengatakan 'tuhan kita bukan orang Arab' sudah sangat membuat gaduh negeri ini," kata Novel kepada JPNN.com, Minggu (30/1).
Dia lantas membandingkan pernyataan Jenderal Dudung itu dengan Ade Armando pada tahun 2017.
"Itu juga pernah dikatakan oleh Ade Armando kurang lebihnya hampir sama, tetapi Ade Armando sudah menjadi tersangka pada tahun 2017," lanjutnya.
Pentolan FPI itu menyebutkan yurisprudensi terhadap pernyataan tersebut sudah ada, meskipun menurut dia Ade Armando tidak ditahan karena bagian dari buzzer istana.
"Untuk kasus Jenderal Dudung sangat disayangkan sudah ada beberapa orang yang datang melaporkan, tetapi tidak hanya sekedar ditampung saja tanpa masuk dalam berkas pelaporan resmi," ujar Novel.
Diketahui, Koallisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) melaporkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurcahman ke Puspomad.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin buka suara perihal pelaporan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ke Puspomad, bandingkan dengan Ade Armando
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- Ratu Entok Didakwa Menistakan Agama Gegara Minta Yesus Potong Rambut
- Advokat Andry Christian Merespons Pernyataan Pengacara Pendeta Gilbert
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Selebgram Medan Tersangka Penistaan Agama dan UU ITE
- Tuna Santri