Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI
Senin, 17 November 2008 – 14:05 WIB

Tugas Berat Djoko Santoso di Kursi Ketua Umum PBSI
Menurut gadis asal Tuban, Jawa Timur, tersebut, PBSI semestinya menggenjot pemain pelatnas pratama untuk mengejar prestasi seniornya. "Kalau terus-terusan gapnya seperti sekarang, akan lama lagi kita mendapatkan piala bergilir itu," tuturnya.
Baca Juga:
PBSI memang sempat tak melaksanakan seleksi nasional (seleknas) yang masih dianggap sebagai satu-satunya jalur masuk pelatnas. Tahun lalu, setelah ada "ancaman" pada mukernas di Solo, Jateng, seleknas akhirnya terlaksana meski terlambat dua bulan dari jadwal. Pelatnas pratama pun baru dijalankan pada akhir masa kepengurusan dengan alasan minimnya dana.
Nova Widianto, pemain senior pelatnas, berharap agar PBSI membenahi manajemen keuangannya. Hal itu berkaitan dengan pengiriman atlet untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional. ''Jangan dihambur-hamburkan di awal saja. Kalau kejadiannya seperti sekarang, tak berangkat ke Hongkong dan Tiongkok Super Series karena tidak punya uang itu kan tidak lucu," ucap Nova.
Pemain di luar pelatnas, Andre Kurniawan Tedjono, juga pesimistis akan ada perbaikan dalam PBSI. "Kami tidak pernah mendapatkan manfaat langsung pengurus PBSI. Saya melihat teman-teman di pelatnas saja tak mendapatkan jaminan ikut turnamen, sering kali mendadak batal, apalagi saya yang bukan pemain pelatnas," terang pemain Djarum Kudus itu.
JAKARTA - Setumpuk tugas berat sudah menanti Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Djoko Santoso.
BERITA TERKAIT
- Jadwal dan Link Streaming Perempat Final BAC 2025: Pemain Unggulan Siap Unjuk Gigi
- BAC 2025: Wang Zhi Yi Tumbang, Juara Bertahan Tinggal Tiga
- Dipastikan Absen, Marc Klok Tetap Dibawa saat Persib Jumpa Borneo FC, Kenapa?
- 6 Negara Asia Sudah Memesan Tiket Piala Dunia U-17, Indonesia Satu-satunya dari ASEAN
- PSBS Biak Percaya Diri saat Jumpa PSS Sleman yang Tengah Berjuang di Jurang Degdradasi
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes