Tugas Berat Sutiyoso Bawa BIN ke Cyber Intellegence

Tugas Berat Sutiyoso Bawa BIN ke Cyber Intellegence
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Usai dilantik sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutiyoso langsung mengemukakan pentingnya BIN beralih dari Human Intelligence ke Cyber Intellegence. 

Menurut Sutiyoso, hal ini juga adalah pesan dari mantan Kepala BIN yang digantikannya, Marciano Norman. Menanggapi itu, pengamat keamanan cyber Pratama Persadha mengapresiasi langkah Sutiyoso untuk membawa BIN beradaptasi dengan medan yang berbeda. 

BIN dituntut bisa masuk dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digital. Isu ketahanan nasional saat ini juga telah melebar ke ranah digital, buktinya Presiden Jokowi sudah menetapkan Badan Cyber Nasional harus segera terbentuk di tahun 2016 mendatang.

“Intelejen saat ini memang tak sekadar mengandalkan insting. Kini informasi tersebar lewat media yang beragam, salah satunya internet. Disanalah BIN harus hadir dan mempunyai peran vital. Negara lain sudah bergerak maju, Indonesia tak boleh tertinggal,” jelas Pratama, Selasa (14/7).

Pengguna internet Indonesia sampai akhir 2014 diperkirakan sudah mencapai lebih dari 80 juta orang. Menurut APJII bahkan pada 2017 mendatang pengguna internet di Indonesia bisa lebih dari 100 juta orang. Dengan hampir 50% penduduk Indonesia menggunakan sarana internet sebagai komunikasi, BIN dituntut bisa ikut serta dalam mengamankan negara.

“Isu strategis banyak bermunculan dari dunia digital di Indonesia. Mulai maraknya penyebaran faham teroris lewat internet, sampai pada ancaman pencurian data oleh asing. BIN harus bisa memberikan informasi yang benar-benar akurat kepada Presiden sebagai user utama BIN,” kata Pratama.

Menurut Pratama, seperti negara lainnya BIN sebagai lembaga intelejen akan sangat didengarkan pendapatnya terutama oleh Presiden. Seorang kepala negara membutuhkan informasi yang penting dan rahasia di saat genting, namun bisa dijamin keakuratannya.

Sutiyoso beberapa kali menegaskan bahwa BIN salah satu fokus utamanya pada pengamanan ekonomi. Bila benar, maka sasaran Sutiyoso sebenarnya sudah sangat tepat. Karena dalam era perang informasi digital ini, negara-negara berlomba mendapatkan informasi untuk tujuan penguasaan ekonomi.

JAKARTA - Usai dilantik sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutiyoso langsung mengemukakan pentingnya BIN beralih dari Human Intelligence

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News